Jumat, 29 Oktober 2010

Menjahit

Sebenarnya sudah sejak lama aku ingin sekali bisa menjahit hanya saja aku belum punya waktu untuk kursus menjahit karena selama ini pekerjaan kantor adalah sumber utama pemasukan bulananku. Jadi waktu-waktu kemarin aku masih tidak terlalu menganggap penting kursus itu, hanya sekedar hobi saja untuk memuaskan rasa penasaranku mengenai dunia tersebut.

Namun kini semua sudah berubah, karena aku sudah memutuskan untuk menjadi 100% pekerja rumahan, maka aku ingin sekali memanfaatkan waktu yang aku punya dengan memuaskan rasa penasaranku untuk memainkan bahan dan menusuk jarum. Dan akhirnya aku mulai mencari-cari informasi tempat kursus jahit di daerah sekitar tempat tinggalku. Alhamdulillah memang sudah rejeki, di depan perumahan tempat tinggalku ada sebuah kursus jahit, iseng aku bertanya kesana. Tempat kursus jahit tersebut adalah Adis Modeste. Tempatnya ada dijejeran depan perumahan Duta Indah, Jati Makmur, Pondok Gede. Biaya pendaftarannya menurutku lumayan murah, Rp. 350.000 dan biaya bulanannya Rp. 65.000 sedangkan buku panduannya Rp. 75.000. Untuk alat jahitnya sudah disediakan, tapi bahan kita bawa sendiri. Walau begitu, pemilik kursus juga menyediakan bahan-bahan jika kita ingin lebih praktis membeli bahan disana. Kursus diselenggarakan 3 kali dalam seminggu yaitu Senin, Rabu dan Kamis kalau tidak salah, dan ada 2 pilihan waktu belajar yang bisa dicocokan dengan waktu luang kita yaitu dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB atau dari pukul 14.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.

Selain itu aku juga tertarik untuk belajar sulam pita, sulam benang dan payet. Aku belum tanya di sana juga mengajarkan kursus payet atau tidak. Tapi aku pernah mendapat informasi dan menanyakan tempat kursus sulam benang, payet dan sulam pita juga melukis kain adalah Rp 200.000 dan itu akan diajarkan sampai bisa. Tempat kursusnya ada di Jl. Raya Jati Makmur, kalau dari arah Pasar Pondok Gede, dia berada disebelah kiri jalan raya sebelum pasar swalayan Tip Top. Tapi tempatnya tampak kurang nyaman sih, agak berdebu dan tampaknya sang pemilik terlalu sibuk untuk bisa sempat membersihkan show roomnya karena waktu pertama kesana aku tidak bertemu dengan beliau karena menurut asistennya sedang mengikuti pameran di Temanggung, Jawa Tengah. (tempatnya 2 lantai, lantai pertama digunakan sbg showroom seadanya, tampak bahwa barang yang dipajang jarang di update dan dibersihkan, karena plastik baju pembungkusnya berselimut debu tebal sekali). Untuk sementara aku masih maju mundur untuk kursus disana, karena aku tampaknya sudah terbiasa dengan sulam benang dengan cara belajar otodidak lewat buku saja.

Yang ketiga adalah bahwa aku ingin sekali memiliki mesin jahit. Nah masalah mesin jahit inilah yang membuat aku kelimpungan. Sebab, budget ku terbatas sekali. Tapi aku ingin mempunyai mesin jahit yang tahan banting dan bisa digunakan untuk mengerjakan patchwork, karena pada dasarnya aku ingin menguasai ilmu jahit untuk kerajinan, bukan untuk membuat baju atau pakaian. Dasar pertimbanganku adalah aku menarik jangkauan terjauh dari apa yang ingin aku kerjakan saat ini dan kedepannya, mungkin dalam waktu 5 tahun ke depan sampai aku bisa mengumpulkan uang untuk nge-upgrade mesin jahit milikku. Aku sudah memcari informasi secara online dan pilihanku mungkin ya, baru mungkin, jatuh ke Toyota Quilt 50 dan harga barunya di toko online yang aku dapat di internet adalah antara 2,3 juta sampai dengan 2,5 juta rupiah. Tapi aku belum membuat keputusan sih, karena harga tersebut agak melenceng dari budget yang aku sediakan. Maka salah satu jalan adalah aku akan cari mesin jahit second dulu dengan spesifikasi yang tidak jauh dengan mesin jahit idamanku. Dan rencananya sabtu atau minggu ini aku akan mencari mesin jahit second di pasar minggu *joget joget mode on

oh ya, untuk yang juga sedang berburu mesin jahit, klik ini ya. Kita bisa belajar sedikit banyak mesin jahit yang kita incar, memang tidak terlalu lengkap sih, karena referensi ini orang luar punya dan mesin jahit yang beredar disana tidak mirip dengan disini. Tapi lumayan membantulah qiqiqiqi..happy hunting ^^

Caiyoooo... aku pasti bisa!!

Rabu, 27 Oktober 2010

jobless dan memulai untuk membuat suatu usaha

Akhirnya resign juga. Walaupun aku yakin bahwa ini keputusan yang paling tepat untukku, tapi tetap saja terbesit dikepala tentang pertanyaan, what's next?

Walaupun begitu aku rasa aku tidak takut sama sekali. Malah aku sedang mencoba untuk menemukan sesuatu untuk bisa di gali di tanah kelahiranku, gunung Kidul. Daearah itu kering, dan hanya beberapa tanaman yang cocok untuk bisa dibudidayakan disana, seperti singkong, mangga, jambu monyet. Tanahnya tandus dengan panas yang menyengat.

Limpahan sinar matahari mencetuskan sebuah ide yang menarik untukku. Usaha rumahan membuat keripik atau sesuatu yang memanfaatkan sinar matahari adalah sesuatu yang bisa dipertimbangkan. Kalau di ingat-ingat, beberapa lahan juga ditanami pohon melinjo dan aku pernah melihat bahwa pohon tersebut tidak dimanfaatkan dengan maksimal hasilnya. Mungkin karena orang-orang desaku belum terlalu paham tentang pemanfaatan dan pengolahan buah melinjo. Padahal kalau dimanfaatkan, banyak sekali yang suka dengan emping melinjo. Dan aku rasa tidak akan sulit memasukkan hasil produksi ini ke pasar.

Berbicara tentang usaha rumahan, desaku juga penghasil ketela pohon atau yang sering disebut dengan singkong. Keripik singkong adalah kudapan yang banyak disukai orang. Sudah pasti, membuat keripik singkong pedas yang bisa menyaingi keripik binjai adalah sebuah ide yang hebat. Aku sudah menemukan cara yang tetap untuk membuat singkong menjadi renyah dan gurih serta tidak lengket saat digoreng. untuk membuat keripik renyah, singkong yang sudah dipotong-potong menurut selera kemudian ditaburi dengan baking soda atau soda kue. Tapi cara ini bisa membuat singkong menjadi terlalu empuk dan hancur saat di goreng, salah satu cara untuk menyiasatinya adalah dengan memotong singkong tersebut sedikit lebih tebal.

Aku tidak takut karena tidak punya pekerjaan. Yang harus dilakukan sekarang adalah membulatkan tekat dan memberanikan diri untuk berdikari. Bismillah ya Rab. Amin.