Rabu, 27 Oktober 2010

jobless dan memulai untuk membuat suatu usaha

Akhirnya resign juga. Walaupun aku yakin bahwa ini keputusan yang paling tepat untukku, tapi tetap saja terbesit dikepala tentang pertanyaan, what's next?

Walaupun begitu aku rasa aku tidak takut sama sekali. Malah aku sedang mencoba untuk menemukan sesuatu untuk bisa di gali di tanah kelahiranku, gunung Kidul. Daearah itu kering, dan hanya beberapa tanaman yang cocok untuk bisa dibudidayakan disana, seperti singkong, mangga, jambu monyet. Tanahnya tandus dengan panas yang menyengat.

Limpahan sinar matahari mencetuskan sebuah ide yang menarik untukku. Usaha rumahan membuat keripik atau sesuatu yang memanfaatkan sinar matahari adalah sesuatu yang bisa dipertimbangkan. Kalau di ingat-ingat, beberapa lahan juga ditanami pohon melinjo dan aku pernah melihat bahwa pohon tersebut tidak dimanfaatkan dengan maksimal hasilnya. Mungkin karena orang-orang desaku belum terlalu paham tentang pemanfaatan dan pengolahan buah melinjo. Padahal kalau dimanfaatkan, banyak sekali yang suka dengan emping melinjo. Dan aku rasa tidak akan sulit memasukkan hasil produksi ini ke pasar.

Berbicara tentang usaha rumahan, desaku juga penghasil ketela pohon atau yang sering disebut dengan singkong. Keripik singkong adalah kudapan yang banyak disukai orang. Sudah pasti, membuat keripik singkong pedas yang bisa menyaingi keripik binjai adalah sebuah ide yang hebat. Aku sudah menemukan cara yang tetap untuk membuat singkong menjadi renyah dan gurih serta tidak lengket saat digoreng. untuk membuat keripik renyah, singkong yang sudah dipotong-potong menurut selera kemudian ditaburi dengan baking soda atau soda kue. Tapi cara ini bisa membuat singkong menjadi terlalu empuk dan hancur saat di goreng, salah satu cara untuk menyiasatinya adalah dengan memotong singkong tersebut sedikit lebih tebal.

Aku tidak takut karena tidak punya pekerjaan. Yang harus dilakukan sekarang adalah membulatkan tekat dan memberanikan diri untuk berdikari. Bismillah ya Rab. Amin.