Petuah Simbah Kung

Sebagai seorang wanita yang lahir sebagai penerus dari sebuah keluarga jawa, mama selalu mendapat wejangan dari simbah kakung yang mengatakan bahwa perempuan adalah canggah dari sebuah rumah tangga. kamu tahu canggah? canggah adalah tiang utama dari sebuah bangunan bernama rumah joglo. Rumah joglo adalah rumah tradisional orang jawa. Semoga diwaktumu nanti kamu masih bisa melihat bentuk nyata dari rumah tersebut, rumah yang asli dihuni oleh orang jawa turun temurun, dan bukan sebuah replika dalam kotak diorama.

Simbah juga mengajarkan tentang piwulang (ajaran), bagaimana seharusnya wanita berprilaku dan mendukung suami dalam mengelola rumah tangganya. Wanita jawa asli jarang bersenang-senang. Wanita ini tahu bagaimana arti sebuah perjuangan dan kerja keras. Mereka adalah wanita yang pantang menyerah dan ulet. Bagimana mama pernah mengalami semuanya, kelak kamu pasti akan tahu, dari blog ini juga :)

Dulu, mama tidak mengerti apa yang simbah bicarakan tentang piwulang itu, karena waktu itu mama masih SMP dan baru pindah dari Jakarta, sehingga kehidupan pedesaan serta filosofi tradisi jawa masih terasa jet-lag buatku. Namun demikian aku selalu mengingat 5 prinsip yang diajarkan simbah. karena aku yakin, piwulang ini adalah sebuah ajaran yang juga pernah diajarkan mbah buyut kepada kakek sewaktu masih muda dulu. Dan dari sana, mama tahu, ajaran ini pasti mengandung makna dan filosofi yang dalam dan bermanfaat dalam kehidupan kelak. dan memang benar. Setelah mengarungi kehidupan yang lepas dari perlindungan orang tua dan rumah lama, dalam pelayaran aku tahu bahwa yang diajarkan simbah tidak salah, apalagi meleset.

1. - Wong wadon iku kayo dene pedaringan. Seorang wanita adalah ibarat tempat menyimpan beras. Semua harta dan rejeki suami akan berada didalam pengelolaannya. Seorang istru tidak boleh boros. Dia harus dan harus bisa memilah antara kebutuhan dan keinginan. Jika tidak, rumah yang dibangun dan ditinggali akan goyah dan tidak kuat menahan beban atap. Yang akan terjadi nanti malah hanya petaka. Maka dalam mencari istri harus berhati-hati dan jangan melulu terbawa emosi dan perasaan sesaat. Ingat, cinta juga bisa hilang. Perempuan yang baik adalah yang bisa mengelola rejeki suami, menjaga hartanya dan ikut menghasilkan rejeki dari harta suami yang dikelolanya.
2. - Saiki kanggo sangu sesuk, Yang sekarang jadi bekal kelak. Apapun yang kamu lakukan hari ini, baik buruk ataupun baik adalah sebuah benih yang kamu tanam yang akan kamu kelola kelak. Jika saat ini kamu menanam bibit yang baik, hasilnya pasti tidaklah buruk dan sebaliknya, jika kamu menanam benih yang jelek, kamu tidak akan mendapatkan kesenangan saat menuainya. Apapun hasil yang diperoleh hari ini di samping untuk menambah modal usaha, juga untuk persediaan jika terjadi kerugian bisnis atau hal-hal tak terduga. bijaksanalah mengatur rejeki suami untuk usaha, karena keberuntungan bisa berbalik keesokan harinya. Selalu persiapkan diri untuk segala resiko usaha.
3. - Usaha lair batin, Berusahalah lahir dan bathin. Apapun yang kamu inginkan, harus diusahakan dengan segala daya upaya dan doa. Kunci dari segala kekuatan adalah pikiran. Jika kamu berfikir bisa mendapatkannya maka Tuhan akan menjawab doamu. Tapi ingat, kuncinya adalah fokus dalam tujuan tersebut.Usaha lahir adalah bekerja secara lahiriah, sedangkan usaha batin adalah berdoa, memohon bimbingan dan petunjuk dari Tuhan.
   
4. - Golek sedulur sing akeh, apik karo kanca, Cari saudara sebanyak-banyaknya dan berbaikhatilah kepada sesama teman. Kelak kamu juga akan mengalami bahwa tidak semua kebaikan yang kamu beri kepada orang lain juga dibalas dengan kebaikan oleh orang yang kamu bantu. Tapi percayalah, setiap kebaikan ada buku catatannya, dan kamu tidak akan rugi, karena pasti akan ada pintu kebaikan lain yang akan terbuka untukmu dari tempat yang tidak terduga.
   
5. - Yen pengin kabul kudu ngerti wong tuwa, Kalau ingin terkabul cita-citanya harus berbakti dan tidak lupa kepada orang tua. Artinya jika kamu menginginkan sesuatu agar terkabul, mintalah doa orang tua. Jangan pernah membenci atau tidak menyukai orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita dengan susah payah. Apapun yang mereka telah lalukan, orang tua tidak akan pernah ada maksud sedikitpun menjerusmuskanmu dalam sebuah penderitaan. Ingatlah mereka ketika kamu sedang susah, bahagiakan mereka saat kamu sudah senang. Jangan siksa mereka dengan kesedihan, karena kebahagian dan rejeki keluarga kamu tergantung doa orang tua.

Ajaran ini adalah kunci untuk membuka segala bentuk pintu yang ingin kamu masuki demi mencapai tujuanmu. kemanapun kamu pergi, ingatlah selalu dan bawa dalam hatimu.