Rabu, 14 Januari 2009

Untuk Anakku

Makin lelah..Makin jengah

Akhirnya nge-blog juga. Punya diary elektronik..nggak perlu cape-cape nulis tangan, nggak perlu takut-takut dikatain tulisan cakar ayam. Warna-warni gampang dihias, nggak gunting sana gunting sini setumpuk majalah remaja tahun jebot, atau kebingungan nyimpan anak kunci dari diary bergembok karena saking takutnya dibaca orang..hehehe..plus nggak takut hanyut dan hilang saat datang banjir badang..

Sebenarnya diary ini, calon anakku sayang, ku persembahkan untukmu..
aku tidak tahu dimasamu nanti, apa aku bisa mengingat semua cerita ini...
sebelum itu terjadi, sebelum waktu nanti menelan satu persatu cerita indah dan pahit kisah perjalanan kita hingga hari ini, aku putuskan untuk menulis semua ini untukmu..kekasihku..

Maka peganglah halaman ini. Satu-satunya alat yang mungkin bisa menjembatani perasaanku dengan perasaanmu hari ini dan hari-hari kita yang lain kelak.

Satu demi satu tertulis dengan sebenarnya. Mama atau Papa bukan manusia sempurna. Hanya terdiri dari daging dan darah beserta otak dengan kapasitas seadanya. Maka dari itu, cintaku, sebait ucapan maaf bila kami sebaliknya malah membuat kamu tidak bahagia. Walau itu bukan tujuanku melakukannya.

Walau kelak banyak peristiwa yang mungkin akan membawa mama dan papa berjauhan denganmu, bukan berarti itu membuat aku tergelak bahagia.

Kamu adalah penerang kehidupan kami. Kegelapan bukan sainganmu anakku. Walau kelak ternyata mama dan papa tidak bisa memiliki wujudmu yang lahir dari kehangatan rahimku, mama tidak pernah akan kecewa. Sebab jauh di dalam hatiku, dirimu selalu bersemayam disana. Tenang. Bahagia. Tidak kekurangan.

Selamat malam penjaga kecilku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar